'

1/25/2010

Diposting oleh reyogcity

Asal-usul nama Ponorogo hingga kini ternyata belum diketahui dengan pasti. Menurut kamus Jawa (W.J.S. Poerwadarminta 1973), PANA berarti ilang, entek, putus, uwal soko bebadhaning badan, terang pangertene, putus pamawasane, pinter banget. RAGA diartikan awak, badan wadhag, andhap asor.
Sedang menurut kamus Kawi – Indonesia (Prof. Drs. Suwojo Wojowasito 1965). Pana sama dengan minum-minuman keras RAGA diartikan Nafsu, jatuh cinta,badan,tubuh.
Begitupun menurut kamus umum Bahasa Indonesia (W.J.S. Poerwadarminta 1976) memberikan arti PANA : Fana, sedang RAGA : badan, Jiwa raga. Dan dari kamus yang lain PANA berarti langgeng, dan RAGA berarti badan,raga.

Lalu,mana yang dipakai untuk membuat nama Ponorogo didalam beberapa kamus tidak bertuliskan huruf O melainkan dengan huruf A ini.
Setelah diuthak-athik gathuk, ternyata ada beberapa analisis dari berbagai sumber yang diprediksikan ada keeterkaitannya atau kemiripan dengan sebutan Ponorogo tersebut.
Berdasarkan legenda yang dimuat dalam buku Babad Ponorogo yang ditulis Mbah Poerwowidjojo menjelaskan, nama itu hasil kesepakatan dalam musyawarah antara Raden Katong, Kyai Mirah, Soeladji dan Djojodipo, yakni “Pramana Raga” yang kelama-kelamaan berubah menjadi Ponorogo. Sedang didalam cerita rakyat disebutkan, nama itu berasal dari kata “PONO” : Wasis,pinter,mengerti benar,langgeng,dan “RAGA” : Badan,jasmani,badan wadhag,andhap asor. Sehingga akhirnya menjadi Ponorogo hingga sekarang.
Namun demikian masih ada pendapat lain yang tampaknya lebih mendasar pada pendekatan logika sejarah memberi tafsiran Ponorogo dikaitkan dengan istilah “Panaraga Skar” menjadi Panaraga yang terdapat di prasasti Watukura tahun 902M yang berarti “Persembahan Bunga”.
Dengan diilhami prasasti tersebut, dikiaskan sebutan Ponorogo sebagai ungkapan batin (sikap legawa) sebagai tanda bersyukur kepada Sang Pencipta atas perkenannya berbuat sesuatu yang dapat dinikmati orang lain, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.


0 komentar:

Posting Komentar